Konservasi Keanekaragaman Hayati

Alam yang ada di sekitar kita memiliki sifat yang beragam, tetapi tetap alami tampak serasi dan seimbang. Cobakalian berpikir, perlukah kita menghargai ini? Secarakonkret, yang mendukung upaya pelestarian, diversifikasi, konservasi, dan perlindungan lainnya, keseimbangan, fauna, tanah, udara, dan ekosistem lainnya. 

1. Perlindungan Alam
Alam merupakan tempat manusia hidup sekaligus untukmemperoleh bahan kebutuhannya. 

Dari alam, manusia mendapatkanmakanan dan energi. Kebutuhan manusia yang diperoleh dari lingkung-annya bukan hanya sesaat, dibutuhkan selama spesies itu ada, tetapi kebutuhan semakin meningkat. Untuk dapatmenyediakan kebutuhan hidup yang berkelanjutan, manusiaharus selalu mendukung kelestarian hayati.

Keanekaragaman hayati dalam lingkungan perlu dilestarikan untukmemertahankan beberapa nilai yang terkandung di, antaralain, sebagai berikut 

a. Nilai ilmiah, arti pelestarian kumpulan hayati dapatdigunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini dapatdilakukan penelitian yang dapat ditemukannya sesuatu yang sangat berguna bagi manusia.

b.Nilai ekonomi, Semua kebutuhan manusia diperoleh darilingkungannya. Oleh karena itu, berarti harus mempertahankan kelestarian manusia. 

c. Nilai mental spiritual. Alam yang serasi dan seimbang adalah alamyang indah dambaan setiap manusia. Kekaguman terhadap alamdapat meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

d. Nilai keindahan dan keselarasan. Alam yang mengandungkomponen-komponen ekosistem lengkap akan menjaminkeselarasan proses yang terjadi diimplementasikan.

Perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia dilakukan semenjak pemerintahan Hindia Belanda, tepatnyatahun 1912, yang berpusat di Bogor. 

Setelah merdeka, perlindunganalam dilaksanakan oleh Departemen Kehutanan dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I. Perlindungan alam umum perlindungan semuakomponen alam semesta yang mencakup keseluruhan flora, fauna, dan tanahnya.

Perlindungan alam secara umum dapat dibedakan menjaditiga macam, yaitu sebagai berikut. 

a. Perlindungan alam ketat. 
Keadaan alam dibiarkan sesuai dengan alam tanpa campur tangan manusia, kecuali jikadiperlukan. Biasanya, daerah ini digunakan untuk kepentingan penelitian ilmiah, misalnya, Ujung Kulon dan Pulau Panaitan.

b. Perlindungan alam terbimbing. Keadaan alam di beberapa daerah tidak mengeluarkan begitu saja, tetapi dibina oleh para ahli, misalnya, Kebun Raya Bogor. 

c. Taman nasional. Hanya bisa memuat daerah yang luas, tidak boleh bangunan tempat tinggal, dan biasanya dipesan sebagaitempat rekreasi. 

Ciri-ciri taman nasional, antara lain: 
1) tersedianya kawasan yang cukup luas untuk pengembangan satuatau lebih ekosistem yang tidak lebih dijamah oleh manusia.Dalam kawasan ini mengembangkan jenis tanaman dan hewanyang memiliki nilai ilmiah;

2) karena kepentingannya yang khas untuk ilmu pengetahuan, pengelolaannya tergantung di tangan pemerintah; 

3) karena memiliki ilmu yang tidak memadai dan daya tarik ilmiah, kawasan ini dapat membantu dan bermanfaat untuk manfaat manfaatusia , tanpa mengubah ciri-ciri ekosistem.

Saat ini pemerintah Indonesia telah mengembangkan 14 tamannasional, antara lain, sebagai berikut;

a.Taman Nasional Gunung Leuser terletak di Provinsi Sumatra Utaradan Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Di tempat ini, ada 50 jenis anggota famili Dipterocarpaceae (meranti, keruing, dan kapur) dan beberapa jenis buah, seperti jeruk hutan (Citrus macroptera), durian hutan (Durio exyleyanus), buah limus (Mangifera foetida), rukem (Flacuortia rukam), serta flora langkaRafflesia arnoldii var atjehensis dan Johannesteisjmannia altrifrons (sejenis palem). 

Delapan puluh sembilan jenis 
liar yangdilindungi, antara lain, gajah (Elephas maximus), beruang Malaya (Ursus malayanus), harimau sumatra, badak sumatra (Dicerorhinus sumatrensis), orang utan sumatra (Pongo pygmaeus abelii), kambingsumba, dan tapir (Tapirus indicus).

b.Taman Nasional Kerinci Seblat terletak membentang di empprovinsi, yaitu Jambi, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Bengkulu. Jenis flora terutama famili Dipterocarpaceae, Leguminosae, dan Liana, juga termasuk tumbuhan langka, yaitu bungabangkai Amorphophallus titanium dan Rafflesia arnoldii. Jenis lainnya adalah palem (Livistona altissima), anggrek ( Bilbophyllum sp., Dendrobium sp.), Pasang (Quercus), dan kismis (Podocarpus, sp.) .Jenis-jenis fauna yang dipakai, antara lain, kelinci, bangkaungko, rusa , harimau kumbang, badak sumatera, gajah, tapir, muncak, kera ekor panjang, siamang, berang-berang, serta jenisburung dan reptilia.

c.Taman Nasional Bukit Barisan Selatan membentang dari ujungselatan Provinsi Bengkulu hingga ujung selatan Provinsi Lampung.Jenis-jenis flora, antara lain, meranti (Shorea sp.), keruing (Dipterocarpus), pasang (Quercus spp.), damar (Agathis alba) , kemiri (Aleurutes mollucana), pengarawang (Hopea, spp.), temu-temuan (Zingiberaceae), cemara gunung (Cassuarina equisetifolia), mengkudu (Morinda citrifolia), dan Rafflesia arnoldii. Sementara itu, jenis fauna yang ada, antara lain, babi, beruang, macantutul, gajah, tapir, kijang, landak, ular sanca, dan berbagai jenisburung.

d.Taman Nasional Ujung Kulon terletak di ujung paling barat PulauJawa. Taman nasional ini adalah habitat terakhir dari hewan-hewanyang terancam punah, seperti badak bercula satu (Badak sondaicus), banteng (Bos sondaicus), harimau loreng (Pantheratigris), Surili (Presbytis aygula), dan owa jawa (Hylobathes moloch). 

e.Taman Nasional Gunung Gede - Pangrango terletak di Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Sukabumi. Taman nasional mewakili hutanhujan tropis di Jawa. Karena iklimnya lembap, kawasaniniri oleh jenis paku-pakuan, misalnya, Hymmenophyllaceae, Gleischenia, Gaulthenisa, dan semak Rhododendron.Pohon kaya yang ada rasamala (Altingia exelsa) yang dapat digunakan di ketinggian 60 m. Di samping itu, juga terdapat bunga abadi yang tidak pernah layu, yaitu bunga Anaphalis javanica.

f.Taman Nasional Bromo Tengger Semeru membentang di Kabupaten Probolinggo, Malang, Pasuruan, dan Lumajang, Jawa Timur. Jenistumbuhan yang spesifik adalah cemara gunung (Cassuarina junghuniana), sedangkan jenis fauna yang didukung adalah kijang, ayam hutan, babi hutan, ajak, rusa, dan macan tutul. 

g.Taman Nasional Baluran terletak di ujung timur Pulau Jawa. Taman nasional ini merupakan contoh ekosistem dataran rendah kering, dengan musim kering yang panjang antara 4 - 9 bulan. Flora yangdilindungi di sana, antara lain, dadap biru (Eythrina eudophylla), pilang, kosambi, kemloko, widoro, klampis, kemiri, talok, wungur, laban, dan asam. Faunanya, antara lain, banteng, rusa, pembohong kerbau, ular piton, macan tutul, ajak, linsang, kijang, dan babi hutan.

h.Taman Nasional Tanjung Puting terletak di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.Taman ini menjadi pusat rehabilitasi orang utan sebelum dilepas kealam. Jenis flora yang dilindungi adalah Gluta rengha, yaitu tanamanyang mengandung getah dan merusak saraf, serta durian (Durio spp.), Sedangkan fauna yang ada, yaitu muncak, kucing hutan, musang, lutung merah, dan orang utan. 

2. Hutan Papua
Kalian mungkin tahu hutan adalah ciptaan Tuhan yangmerupakan sumber hayati yang sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia dan penciptaan lainnya. Kalian sebagaigenerasi muda juga wajib diambil keaslian hutan tersebut. Akantetapi, akhir-akhir ini manusia mengulangi kembali kesalahan dalammemperlakukan hutan. Hutan yang terpelihara dengan baik dapat hidup manusia dan spiritual sehinggamanusia harus mendukung untuk semaksimal mungkinkeanekaragam hayati tersebut.Adapun tujuan dari pengawetan hutan, antara lain, berikut ini. 

a. Menjaga keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, denganmencegah tindakan manusia yang dapat merusak jenis-macamflora dan fauna yang masih asli.

b. Menjaga keseimbangan air di penghujan dan musim kemarau. Hamus menggemburkan tanah. Tanah yang gembur mampumenahan air hujan. Selain itu, pada musim kemarau, sungai dansumur tetap berair karena udara-udara tanah itu keluar sebagai mata air. 

c. Mencegah erosi. Permukaan tanah mudah tererosi. Tanah terlindungoleh humus dan dilindungi akar. Pada saat terjadi hujan humus akanmenghambat terlemparnya butiran-butiran permukaan tanah sehingga terhindarlah dari erosi. 

d. Mencegah banjir. Terjadinya erosi akibat hutan gundulmenyebabkan berkurangnya humus dan juga pendangkalan sungai sehingga dapat terjadi banjir pada musim penghujan.

e. Sumber Ekonomi. Penyediaan kayu untuk berbagai industriterpentin dan rotan merupakan hasil hutan yang sangat besar pengaruhnya terhadap ekonomi Indonesia. 

Sementara itu, berbagai tindakan yang dapat dilakukan untuk hutan 
Papua adalah:
a.tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan semena-mena, tetapi dilakukan dengan sistem tebang pilih, 

b.mengusahakan agar penebangan pohon diimbangi denganpenanaman kembali, 

c.mengadakan peremajaan hutan dan reboisasi, yaitu menanamikembali bekas hutan yang telah rusak, dand.mencegah kebakaran. Kerusakan hutan yang paling besar terjadikarena kebakaran. Jika terjadi kebakaran hutan, harus diusahakanpemadaman diaktifkan mungkin. 

3. Perlindungan Hutan
Untuk mempertimbangkan keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem, harus diusahakan agar tidak ada satu atau lebih komponenekosistem yang memerlukan kepunahan. Oleh sebab itu, upaya pelestariankeanekaragaman hayati harus dilakukan secara terpadu, artinya dalamsuatu pelestarian itu, seluruh komponen ekosistem harus dilestarikansecara keseluruhan. Hewan harus sadar tentang apa yang harus dilakukan punah, mengambilnya di alamtidak diperbolehkan lagi.

Dalam upaya melestarikan hewan-hewan langka, cara yangditempuh oleh berbagai pihak yang berkompeten adalah:

1.membuat undang-undang perburuan dengan aturan-aturannya yangmeliputi batas-batas daerah perburuan, masa perburuan, jumlah hewanyang boleh diburu, jenis hewan, umur, jenis kelamin hewan, danyang paling penting hasil buruan tidak untuk diperjualbelikan; 

2.membiakkan hewan-hewan langka yang hampir punah, misalnya, dengan menggabungkan hewan-hewan tertentu, mengatasi, danmembiakkannya, kemudian dilepaskan kembali ke asalnya; 

3.memindahkan hewan langka yang lebih punah ke tempat lainyang habitatnya lebih sesuai dan lebih aman; 

4.mengambil telur hewan-hewan tertentu pada saat tertentu untukkemudian menetaskannya, membiakkannya, dan memulihkannyake habitat semula.

0 Response to "Konservasi Keanekaragaman Hayati"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel

Iklan Bawah Artikel